You are currently viewing Mengenal 5 Fase Penting dalam Perjalanan Bisnis yang Akan Kalian Lewati

Mengenal 5 Fase Penting dalam Perjalanan Bisnis yang Akan Kalian Lewati

Dalam membangun sebuah bisnis, banyak calon wirausahawan yang hanya berfokus pada perencanaan bisnis itu sendiri, seperti mencari ide, membangun branding, membuat business model, membentuk tim kerja, menentukan strategi, dan sebagainya. Padahal, di samping hal tersebut terdapat hal lain yang juga harus dipersiapkan oleh calon wirausahawan agar usahanya dapat berjalan dan berkembang dalam jangka waktu yang panjang.

Pasti banyak dari kita yang sering melihat atau mendengar suatu bisnis yang berkembang dengan pesat kemudian tutup dalam waktu cepat ketika sudah kehilangan konsumen. Jika dilihat dari penyebabnya, mungkin sekilas kita akan berasumsi bahwa terdapat kesalahan pada perencanaan atau strategi bisnisnya. Padahal, karakter dan mental wirausahawan dalam membangun bisnis juga akan menentukan nasib dari bisnis itu sendiri.

Kemudian yang akan menjadi pertanyaannya adalah bagaimana sih cara menguasai atau membentuk sikap dan mental pengusaha yang sukses? Mungkin, ada banyak tulisan atau seminar yang akan membicarakan tentang topik tersebut. Namun, ada hal penting lain yang harus kalian ketahui dan kalian persiapkan sebelum memutuskan untuk membangun sebuah bisnis, yakni mengetahui fase-fase perjalanan bisnis yang akan kalian hadapi. Hal tersebut penting untuk diketahui agar kalian memiliki bekal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan memiliki gambaran tentang bagaimana perasaan yang akan kalian alami saat membangun sebuah bisnis.

Secara umum, fase perjalanan bisnis dibagi ke dalam 5 (lima) fase, yakni fase euforia, fase realita, fase refleksi, fase pendewasaan, dan fase misioner.

  1. Fase Euforia
    Fase di mana kalian sangat menggebu-gebu merencanakan dan membayangkan bisnis kalian yang akan berjalan lancar dan sukses, semangat menentukan ini dan itu, seakan-akan semua ide dan rencana yang kalian pikirkan terasa mudah untuk diwujudkan dan akan berjalan sesuai yang kalian harapkan. Namun, alih-alih larut dalam fase ini, hal yang seharusnya kalian lakukan ketika berada dalam fase ini adalah menguatkan pondasi dengan menentukan tujuan atau mencari tahu kenapa kalian ingin membangun bisnis tersebut. Hal tersebut diperlukan karena banyak dari kita yang hanya berfokus pada “apa” dan “bagaimana” membangun sebuah bisnis dan mengesampingkan alasan “mengapa” kalian ingin membangun bisnis tersebut. Padahal, alasan tersebut dapat berfungsi sebagai bahan bakar kalian dalam menjalankan sebuah bisnis.
  2. Fase Realita
    Fase ini biasanya akan dirasakan setelah menjalani bisnis di atas 1 tahun atau sudah timbul masalah-masalah yang menghambat perkembangan bisnis, seperti kehilangan pasar, masalah dengan klien atau tim kerja, kekurangan modal hingga mengalami kerugian. Di fase ini, semua harapan kalian akan terasa sulit untuk diwujudkan bahkan semangat kalian yang menggebu-gebu di awal akan hilang secara perlahan. Makanya tidak heran apabila di fase ini banyak bisnis baru yang akan berguguran karena kurangnya sikap tangguh (resilien) dan mudah menyerah.
  3. Fase Refleksi
    Fase ini merupakan fase di mana kalian sudah berhasil melewati fase krisis atau fase realita. Di fase ini kalian sudah membuktikan bahwa kalian sudah berhasil melewati berbagai masalah dan tidak mudah menyerah begitu saja. Bahkan, kalian sudah melihat suatu masalah bukan menjadi “masalah” melainkan “tantangan” yang harus kalian hadapi, serta menjadikan tantangan tersebut sebagai kesempatan untuk mengembangkan bisnis yang lebih baik. Di fase ini, sangat penting bagi kalian untuk belajar dari kesalahan atau membentuk strategi baru guna menghindari terjadinya kesalahan yang sama pada bisnis kalian. Pada fase ini kalian juga akan mulai memantapkan visi dan misi bisnis kalian.
  4. Fase Pendewasaan
    Di Fase ini kalian akan mulai memikirkan value dari bisnis yang kalian kembangkan. Mungkin, pada awal perencanaan kalian akan berfokus pada bagaimana bisnis kalian akan memperoleh keuntungan, tetapi pada tahap ini kalian akan mulai memikirkan bagaimana bisnis tersebut dapat memberikan dampak bukan hanya pada konsumen melainkan pada tim kalian sendiri. Pada fase ini, kemampuan manajerial kalian akan diuji karena kalian akan memikirkan bagaimana membuat sistem yang baik dan cocok untuk bisnis kalian agar orang-orang yang terlibat dalam bisnis kalian juga dapat bertumbuh dan berkembang.
  5. Fase Misioner
    Pada fase ini, kalian akan mulai memikirkan dampak bisnis kalian untuk 10-20 tahun ke depan. Bukan hanya mengenai bagaimana bisnis kalian akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang tersebut, melainkan bagaimana bisnis kalian akan memberikan dampak positif kepada masyarakat serta industri lain. Selain itu, dalam fase ini kalian juga akan lebih bijak dalam membuat keputusan dan rencana ataupun strategi baru.

Fase-fase tersebut secara tidak langsung memberikan kalian gambaran terkait hal apa saja yang akan kalian hadapi dan sikap atau mental seperti apa yang harus kalian miliki selama membangun bisnis sehingga tidak hanya profitable melainkan bisnis kalian dapat memberikan dampak atau manfaat lebih kepada masyarakat luas.

Referensi

Richard Fang, 2018, “5 Fase Perjalanan Bisnis yang Akan Kalian Lewati”, https://medium.com/@richard.fang/5-fase-perjalanan-bisnis-yang-akan-kalian-lewati-7013e8cb2296, diakses pada 22 Agustus 2024.

Leave a Reply