Kita sudah memasuki musim hujan selama beberapa bulan. Prakiraan cuaca di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan bahwa prakiraan potensi curah hujan di seluruh wilayah Indonesia terbilang cukup merata sepanjang tahun. Curah hujan yang tinggi, sekitar 2.500 mm/tahun, mengakibatkan permintaan akan jas hujan meningkat. Jas hujan sangat dibutuhkan oleh pejalan kaki dan terutama oleh pengguna sepeda motor supaya tetap dapat berpergian ataupu melakukan pekerjaan pada saat hujan turun.
Perubahan musim memang mempunyai pengaruh terhadap aktivitas dan juga outfit yang dikenakan saat musim tertentu. Saat musim hujan, tentu manusia lebih memilih untuk menggunakan pakaian yang berbahan tebal untuk melindungi udara yang dingin termasuk menggunakan jas hujan ketika hujan turun.
Secara umum, jas hujan adalah pakaian tahan air yang dipakai untuk melindungi tubuh dari hujan. Fungsi utama jas hujan untuk meminimalkan masuknya air yang mengenai bagian tubuh dan pakaian. Kebanyakan jas hujan dibuat dengan warna terang untuk memudahkan pemakainya terlihat saat hujan lebat ketika jarak penglihatan berkurang.
Menurut Keiser dan Garner (2008) luaran jaket dan mantel (termasuk jas hujan) merupakan pakaian khusus yang digunakan oleh pria, wanita dan anak-anak untuk menghangatkan dan melindungi diri dari unsur- unsur luar. Senada dengan Keiser dan Garner, Colleen R. Callahan (2005) mengatakan bahwa luaran merupakan pakaian luar yang dikenakan di atas pakaian lainnya dan umumnya dirancang untuk melindungi pemakai dari cuaca buruk atau kondisi lingkungan lainnya.
Terdapat beberapa jenis jas hujan, yaitu:
1. Jas Hujan Ponco
Jas hujan ini juga sering disebut sebagai jas hujan klebet. Bentuknya sederhana, seperti jubah yang memiliki belahan samping padahal memang sampinya tidak tertutup. Ukurannya bermacam-macam, jas hujan ponco kepunyaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) misalnya bisa panjang kebawah jadi bila digunakan lebih aman karena terduduki maka tidak akan mengibas ke banyak arah. Selain sebagai alat pelindung dari hujan,jas hujan jenis ini juga dapat berfungsi sebagai bivak karena ponco ini terbuat dari bahan tahan air.
2. Jas Hujan Training/Setelan Bawah dan Atas/Jaket hujan
Jas hujan jenis ini mempunyai dua bagian yang digunakan seperti namanya. Dua bagian yang dimaksud adalah setelan atas berupa jaket dan setelan bawah berupa celana. Sangat cocok dipakai ketika mengendarai sepeda motor. Sebuah jaket hujan biasanya dikombinasikan dengan sepasang celana hujan. Jas hujan yang pertama dibuat pada tahun 1823 oleh Charles Macintosh. Pada waktu itu jas hujan buatannya berupa dua lembar kain katun yang di tengahnya disekat dengan lapisan karet.
3. Jas Hujan Rok atau Gamis
Adalah jas hujan model baru yang bentuknya seperti gamis. Jas hujan ini lebih cocok buat perempuan yang lebih banyak beraktivitas menggunakan gamis atau rok panjang.
Segera siapkan jas hujan Anda, perlindungannya sangat kita perlukan
Referensi
Keiser, J. Sandra & Garner, B. Myrna. (2008). Beyond Design: The Sinergy of Apparel Product Development. New York: Fairchild Publications.
Photo by Alesia Kazantceva on Unsplash