Kepemimpinan merupakan kekuatan yang sangat penting dibalik kekuasaan berbagai organisasi dan untuk menciptakan organisasi yang efektif maka ruang lingkup kerja mengenai hal ikhwal yang bisa dicapai, kemudian memobilisasi organisasi itu untuk berubah kearah visi baru (Werren Bennis & Burt Nanus, 2006). Tidak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan sebuah organisasi, termasuk organisasi pemerintahan desa, sangat ditentukan oleh faktor kepemimpinan.
Dalam catatan sejarah perkembangan kepemimpinan (Luthans, 2006), secara historis terdapat dua pandangan mengenai pemimpin dan kepemimpinan: darimana ia berasal. Pertama, teori genetik (genetic theory), yang menyebut bahwa pemimpin dan kepemimpinan ditentukan oleh faktor genetik (turunan). Kedua, teori yang mencatat pentingnya karakter/kepribadian (traits theory). Ketiga, teori pengaruh lingkungan (behavioral theory). Benarkah pemimpin dan kepemimpinan semata ditentukan oleh faktor genetik? Tidak sepenuhnya benar.
Faktor genetik mungkin sedikit berpengaruh, tetapi yang terpenting adalah bagaimana karakter kepemimpinan dapat hadir dalam sosok indvidu seorang pemimpin. Selain itu, kapasitas dan kapabilitas kepemimpinan seseorang juga ditentukan oleh besarnya pengalaman dan persentuhannya dengan lingkungan (Parmudji, 2010). Oleh karena itu, harus dipahami bahwa setiap individu memiliki potensi kepemimpinan, yang apabila diasah dan dikembangkan, maka individu akan tampil sebagai sosok pemimpin yang mumpuni di bidangnya.
Pada tingkat makro kita sering mendengar cerita tentang Jerman dengan kepemimpinan Hitler, Inggris dengan kepemimpinan Victoria atau Churchill, Belanda dengan kepemimpinan Wilhelmina dan Juliana, Jepang dengan kepemimpinan Meiji dan Hirohito sampai Agustus 1945, Amerika Serikat dengan kepemimpinan beberapa presidennya selama beberapa dasa warsa terakhir, serta kepemimpinan “kolektif” beberapa negara kaya dalam sistem perdagangan dunia (World Trade Organization). Tentu tak ketinggalan cerita-cerita tentang para Presiden, Menteri, Anggota Legislatif, Yudikatif, Gubernur, Walikota, dan Bupati di seluruh Indonesia.
Meskipun banyak cerita-cerita tentang kepemimpinan di tingkat makro, akan tetapi kepemimpinan tentu saja tidak hanya dibutuhkan di tingkat makro. Contohnya dalam kasus pengelolaan dana desa. Masih terjadinya pengelolaan dana desa yang tidak baik menunjukan bahwa pengucuran dana desa yang berlimpah tidak diikuti dengan penguatan aspek good governance di desa dan penguatan sumber daya manusia pada pemerintahan desa.
Penelitian LIPI yang dilakukan oleh tim pada tahun 2006 memperlihatkan bahwa dinamika demokrasi desa setelah Orde Baru masih sangat bergantung pada peran pemimpin/ elite politik. Gaya kepemimpinan, khususnya kepala desa, akan sangat menentukan warna dan arah kehidupan politik di desa. Pemimpin merupakan instrumen penting dalam mengubah kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi melalui perencanaan program yang dilakukan bersama warga, serta akan berpengaruh terhadap tersedianya akses dan keterbukaan ruang publik.
Dengan kata lain, dinamika demokrasi di desa masih amat bergantung pada tipologi kepemimpinan di desa. Pemimpin yang terbuka akan memberi peluang demokrasi bisa berkembang, sebaliknya apabila pemimpinnya tertutup atau tidak transparan maka demokrasi dan tata kelola akan menjadi gagal. Akhirnya, pada masa pandemi yang penuh tekanan seperti sekarang ini desa memerlukan dua hal. Pertama, kepemimpinan yang kompeten dan yang kedua warga yang aktif mendorong pemimpin desanya agar menjadi pemimpin yang kompeten.
Referensi
Bennis, Werren & Nanus, Burt. 2006. Leaders Strategi untuk Mengemban Tanggung Jawab. Jakarta: PT.Buana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.
Cahyono, Heru (ed). 2006. Dinamika Demokratisasi Desa di Beberapa Daerah di Indonesia Pasca 1999. Jakarta: P2P LIPI.
Cahyono, Heru, Nyimas Latifah Letty Aziz, Moch. Nurhasim, Agus R. Rahman, R. Siti Zuhro. 2020. Pengelolaan Dana Desa: Studi dari Sisi Demokrasi dan Kapasitas Pemerintahan Desa. Jakarta: LIPI Press.
Luthans. 2006. Perilaku Organisasi. Terjemahan Edisi 10. Yogyakarta: Vivin Andika Yuwono.
Pamudji, S, 2010. Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Jakarta:Bina Aksara
Gambar: financialexecutives.org