Anda tentu pernah merasa resah dan mempertanyakan terkait apa dan mengapa terdapat masalah sosial di sekitar Anda. Anda mungkin juga mencari tahu tentang potensi dan peluang pengembangan usaha apa sajakah yang sekiranya ada di sekitar Anda untuk kemudian digunakan sebagai dasar untuk menjawab permasalahan sosial yang ada. Dua kegiatan tersebut merupakan gambaran awal mengenai pentingnya identifikasi terlebih dahulu tentang masalah, potensi, dan peluang pengembangan usaha yang ada di tempat Anda sebelum memulai berwirausaha. Mengapa demikian? Karena ketiga hal tersebut yang akan dijadikan dasar untuk menentukan apakah wirausaha sosial yang Anda lakukan itu dapat berhasil dan berkelanjutan, ataukah justru sebaliknya.
Ketika Anda akan membuat atau menjalankan suatu usaha sosial, maka diperlukan pemetaan sosial terlebih dahulu untuk mengidentifikasi masalah, potensi, dan peluang di desa kamu. Pertanyaannya kemudian ialah mengapa banyak usaha sosial yang tidak mampu berjalan dengan lancar dan berkelanjutan padahal ide dan solusinya sudah sangat bagus? Salah satu jawabannya adalah karena usaha sosial tersebut tidak berangkat dari kebutuhan untuk menjawab permasalahan yang ada dan kurang memanfaatkan potensi serta peluang pengembangan usaha oleh karena ketidaktahuan dari pelaku usaha tersebut.
Oleh karena itu, pada materi ini akan disampaikan penjelasan mengenai alasan mengapa Anda dituntut untuk melakukan pemetaan sosial secara komprehensif terlebih dahulu sebelum memulai berwirausaha. Sebenarnya telah banyak sekali metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan pemetaan sosial. Namun pada materi ini, kami akan memberikan pembahasan pemetaan sosial tersebut dengan berangkat dari metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang mana merupakan metode termutakhir serta hasil pengembangan dari metode sebelumnya, yakni Rapid Rural Appraisal (RRA) (Chambers & Conway, 1992).
Secara umum, studi pemetaan sosial ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai kondisi masyarakat setempat, yang mana di dalamnya terdapat potensi dan peluang pengembangan usaha serta masalah sosial yang sedang dihadapi. Dalam pengumpulan data, metode ini mengharuskan adanya keterlibatan unsur masyarakat lokal dalam pelaksanaannya. Harapannya, dari pelaksanaan tersebut juga akan membantu masyarakat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuannya untuk memenuhi kebutuhannya mulai dari tahapan perencanaan kegiatan atau program, implementasi, monitoring, hingga evaluasi.
Dalam proses pemetaan sosial, sangatlah dibutuhkan peran fasilitator sebagai katalisator. Fasilitator ini hendaknya berasal dari luar masyarakat tersebut agar studi pemetaan sosialnya menjadi objektif. Dalam hal ini, Anda yang merupakan inisiator wirausaha sosial juga dapat menjadi fasilitator dari proses pemetaan sosial ini. Pada sisi yang lain, terdapat beberapa manfaat dari proses pemetaan sosial ini yang akan didapatkan oleh masyarakat dan membantu usaha sosial yang akan dikembangkan oleh Anda (FAO, 1997), antara lain:
- Mampu mengidentifikasi prioritas kelompok sasaran.
Metode pemetaan dengan PRA akan mampu menemukan dan menyusun prioritas kelompok yang paling membutuhkan pendampingan serta menemukan prioritas sumber daya yang dapat dikembangkan.
- Pembagian pengelolaan dan tanggung jawab.
Kondisi kemandirian masyarakat merupakan tujuan dari pemetaan sosial ini. Proses pemetaan yang melibatkan masyarakat secara langsung harapannya akan meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab masyarakat setempat untuk melakukan pengembangan diri. Kegiatan pemetaan akan menunjukkan keuntungan dari keterlibatan masyarakat secara langsung, sehingga dapat memotivasi mereka untuk ikut andil di dalamnya.
- Motivasi dan mobilisasi tenaga kerja lokal.
Dalam proses pemetaan, organisasi dan pemerintah lokal juga perlu dilibatkan. Sehingga muncul motivasi untuk melakukan mobilisasi dan pengembangan program yang sesuai dengan konteks masyarakat setempat. Hal ini juga bertujuan untuk menyamakan persepsi antar pihak yang terlibat di dalamnya.
- Membentuk hubungan yang lebih baik antara komunitas dengan lembaga yang melakukan pembangunan.
Metode pemetaan PRA akan memungkinkan menemukan berbagai kelembagaan yang dapat membantu masyarakat lokal di dalam mengembangkan sumber dayanya. Sehingga selain mampu menemukan potensi, pun hubungan antara masyarakat dengan organisasi lokal lainnya juga akan terjalin dengan baik.
- Mengembangkan sumber daya lokal.
Dalam proses pemetaan akan diketahui berbagai potensi, baik itu yang berasal dari alam, ekonomi, sosial, budaya, dan yang lainnya. Berbagai potensi yang telah ada tersebut kemudian dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan wirausaha sosial. Sehingga juga dapat meringankan kegiatan wirausaha sosial karena bisa hanya mengembangkan potensi saja, tanpa harus membuat kegiatan yang benar-benar baru.
- Membangun kegiatan pembangunan yang berkelanjutan.
Masyarakat setempat menjadi subjek aktif, mulai dari proses pemetaan menggunakan metode PRA hingga proses berwirausaha sosial yang memberdayakan. Selanjutnya, peran dari pihak luar adalah membantu dan mendukung dari sisi teknik, lingkungan, dan pengembangan kelembagaan masyarakat lokal. Sehingga akan terwujud pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.
Berdasarkan paparan materi dari Akademi Kewirausahaan Masyarakat di atas, kira-kira masalah, potensi, dan peluang pengembangan usaha apakah yang ada di sekitar Anda?
Referensi
Chambers, R. and Conway, R., (1992), Sustainable rural livelihoods: Practical concepts for the 21st century. IDS discussion paper, No. 296. pp.127-130.
Food and Agriculture Organization, (1997), The state the world’s forests, United Kingdom: Words and Publications.
Photo by Daria Nepriakhina on Unsplash