You are currently viewing Enam Kebutuhan Pengembangan Diri Manusia

Enam Kebutuhan Pengembangan Diri Manusia

Kewirausahaan sosial akan selalu berhubungan dengan sesama manusia. Hubungan tersebut bisa dalam bentuk hubungan Anda sebagai wirausahawan dengan penerima manfaat/konsumen, hubungan Anda dengan berbagai mitra, atau hubungan Anda dengan anggota tim Anda sendiri. Dari mulai berproses membangun tim perusahaan, hingga pada akhirnya menjual produk atau jasa kepada konsumen, kita akan selalu bertemu dengan manusia. 

Sebuah produk atau jasa dari usaha sosial, akan laku terjual apabila dapat memenuhi kebutuhan atau ekspektasi dari konsumen/penerima manfaat. Tidak hanya konsumen, tim Anda juga akan lebih solid dan bekerja dengan baik ketika masing-masing dari mereka tercukupi kebutuhannya. Sehingga sebagai pengusaha sosial, Anda harus cermat dalam mengelola dua aspek bisnis tersebut.

Berikut kami paparkan secara ringkas, enam kebutuhan pengembangan diri manusia yang dapat Anda jadikan sebagai referensi untuk meningkatkan kualitas hubungan Anda dengan konsumen/penerima manfaat, mitra, dan tim Anda sendiri. 

  1. Kepastian (Certainty)

Kebutuhan nomor satu dari manusia adalah kebutuhan akan kepastian, keamanan, kestabilan, dan rasa nyaman. Manusia selalu suka dengan sesuatu yang sudah pasti, dapat dikontrol, juga terbebas dari risiko negatif. Manusia selalu menghindari rasa sakit, stres, dan menginginkan zona nyaman. Kebutuhan ini dapat disebut juga mekanisme mempertahankan hidup. Dalam hal karir atau pekerjaan, karyawan Anda tentu ingin memiliki pekerjaan yang aman dalam jangka panjang, pekerjaan yang dapat memberikan penghasilan untuk dirinya sendiri dan juga keluarganya. Maka dari itu tugas kita sebagai pengusaha sosial adalah untuk menciptakan lingkungan dan sistem kerja yang memberikan kepastian serta keamanan karir bagi orang-orang yang bekerja di perusahaan kita . 

  1. Variasi (Variety)

Siapa yang tidak bosan melakukan hal yang sama dalam jangka waktu yang lama? Siapa yang tidak menyukai pengalaman baru? Manusia menyukai variasi-variasi dalam hidupnya, termasuk dalam pekerjaan. Ketika seseorang melakukan pekerjaan yang sama dalam waktu yang lama, pada satu titik ia akan merasa jenuh. Manusia membutuhkan variasi, pengalaman baru, tantangan, kejutan, petualangan, juga perubahan dalam hidupnya. Begitu pula ketika Anda mengelola karyawan, berusahalah untuk menciptakan sistem pekerjaan yang variatif, tidak membosankan, serta ada sesuatu yang baru bagi dirinya.

  1. Unggul/Berbeda (Significance)

Mengapa orang-orang membeli perhiasan emas dengan harga mahal? Mengapa orang berebut untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan besar? Manusia selalu membutuhkan “perasaan” lebih dari yang lain. Kita sebagai manusia butuh untuk merasa unggul dibanding orang lain, bangga, penting, spesial, unik, ataupun dibutuhkan oleh orang lain. Itu juga penjelasan mengapa para pengguna Instagram berlomba untuk memilki followers sebanyak mungkin karena dengan memiliki followers yang banyak ia merasa lebih unggul dibanding orang lain. Tugas  Anda sebagai pemilik perusahaan sosial adalah menciptakan suasana pekerjaan yang membuat para pekerja kita merasa berarti, penting, berbeda, serta unggul. Baik dibandingkan dengan kondisi dirinya sebelumnya, maupun dengan para pekerja di perusahaan lain.

  1. Cinta dan Relasi (Love and Connection)

Sebagai manusia sudah pasti kita membutuhkan cinta dan relasi dengan orang lain. Hidup akan lebih bahagia apabila kita merasakan rasa cinta, baik mencintai maupun dicintai. Cinta dan relasi dalam hal ini tidak hanya menyangkut hubungan asmara, melainkan dicintai sebagai teman, sebagai rekan kerja, sebagai bagian dari ‘keluarga’ dari perusahaan Anda.

Ketika bekerja di dalam sebuah perusahaan tentu pekerja ingin dirinya memilki keterikatan emosianal yang intim dengan anggota perusahaan lain, baik sesama pekerja maupun dengan pemilik perusahaan karena manusia bukan robot. Bekerja di perusahaan tidak seperti robot, melainkan juga ingin mencari relasi dengan orang lain. Oleh karena itu, penting bagi pemilik perusahaan sosial untuk membangun suasana dan hubungan kerja yang penuh cinta dan terus mengembangkan hubungan sehingga dapat membangun perusahaan yang terus berkembang.

  1. Tumbuh (Growth)

Jiwa manusia butuh untuk selalu tumbuh. Layaknya sebuah bisnis, jika tidak bertumbuh maka justru akan mati. Pertumbuhan yang dimaksud adalah tumbuh dalam hal emosional, intelektual, maupun spiritual. Kita selalu ingin bertumbuh menjadi orang yang lebih pandai, lebih kaya, lebih berguna, lebih berharga, lebih baik dari sebelumnya.

Dalam konteks pekerjaan, pekerja memiliki kebutuhan untuk dapat terus-menerus berkembang menjadi pribadi yang lebih besar. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan untuk bertumbuh bagi pekerja adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk pengembangan diri karyawan agar kapasitas dirinya semakin meningkat. Sudah mampu kah perusahaan Anda memfasilitasi pertumbuhan bagi seluruh orang yang ada di dalamnya? Mari kita refleksikan.

  1. Kontribusi (Contribution).

Pada tingkatan tertentu, manusia tidak lagi hanya memikirkan diri sendiri. Ketika kebutuhan diri sendiri sudah tercukupi, maka manusia cendurung ingin melakukan sesuatu yang juga bermanfaat bagi orang lain. Manusia juga suka untuk membagikan kebahagiaan yang ia dapatkan. Sebagaimana hidup harus memiliki arti, maka pekerjaan pun juga begitu. Karyawan Anda akan lebih semangat dalam bekerja apabila apa yang mereka kerjakan akan memberi kontribusi kepada orang lain. 

Salah satu contoh bentuk kontribusi bagi orang-orang yang bekerja di perusahaan Anda adalah pemecahan masalah sosial yang dijadikan misi perusahaan sosial Anda. Anda dapat menjadikan misi sosial untuk memotivasi para karyawan agar dapat bekerja lebih baik karena pada dasarnya manusia senang berkontribusi.

Penutup

Keenam kebutuhan penegmbangan diri manusia di atas dapat Anda jadikan acuan dalam meningkatkan hubungan Anda dengan berbagai pihak. Tentunya tingkat kebutuhan pada setiap kebutuhan tersebut tidaklah sama. Ada yang memiliki kebutuhan kontribusi lebih besar dibandingkan kepastian, dan seterusnya akan tetapi semua manusia pasti memiliki kebutuhan tersebut dengan tingkatannya masing-masing.

Dengan memahami keenam kebutuhan tersebut Anda dapat juga menjadikannya sebagai strategi untuk merekrut tim. Sebagai contoh, perusahaan sosial Anda diciptakan dengan fondasi awal yaitu misi sosial. Oleh karena itu akan lebih baik apabila ketika dalam merekrut tim kita mencari orang-orang yang memiliki kebutuhan akan kontribusi yang tinggi, sehingga mereka dapat bekerja dengan penuh motivasi.

ReferensiTony Robbins: 6 Basic Needs That Make Us Tick. Diakses dari https://www.entrepreneur.com/article/240441 pada 21 September 2021.

Photo by Christina @ wocintechchat.com on Unsplash

Leave a Reply