Membangun kewirausahaan sosial tidak bisa Anda lakukan sendirian. Anda perlu juga rekan satu tim dan tentu saja orang-orang di luar tim Anda untuk dijadikan mitra. Kerjasama dengan pihak lain akan bisa menghasilkan dampak sosial yang lebih besar dan berpeluang menciptakan keamanan finansial. Berikut adalah tahap-tahap yang perlu Anda pahami ketika akan menjalin kerjasama dengan pihak lain:
- Menyempurnakan dan Mempertajam Tujuan serta Sasaran Organisasi
Sebelum memutuskan untuk bekerjasama, Anda harus terlebih dulu memastikan pondasi dari bisnis Anda sendiri, dalam hal ini khususnya adalah mengenai tujuan serta sasaran bisnis sosial Anda. Anda harus bisa menjabarkan dengan jelas seperti model bisnis Anda, apa dampak sosial ataupun isu-isu yang ingin diselesaikan, bagaimana dampaknya terhadap lingkungan dan dampak ekonomi yang dihasilkan, serta mengapa Anda butuh untuk bekerjasama dengan pihak lain.
- Mengidentifikasi Pihak yang Berpotensi Menjadi Mitra
Setelah Anda sudah selesai dalam hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan sosial Anda, termasuk bagaimana bentuk kerjasama yang dibutuhkan, maka yang dilakukan selanjutnya adalah mencari serta mengidentifikasi pihak mana yang memiliki potensi untuk menjadi mitra Anda.
Prinsip mendasar yang perlu dipegang kawan dalam mencari mitra adalah adanya keselarasan visi, misi, dan tujuan. Tujuan adanya keselarasan ketiga hal tersebut adalah untuk memastikan calon mitra dapat bekerjasama dalam isu sosial, lingkungan, maupun memiliki keinginan dampak ekonomi yang sama.
Dengan melakukan identifikasi mitra yang tepat serta memahami tujuan bersama, serta kesepakatan atas hasil bermitra yang diinginkan, maka kerjasama tersebut akan menjadi lebih mudah dilakukan, serta memberi dampak yang optimal bagi masing-masing pihak.
- Memulai Kerjasama
Ketika memulai kerjasama, Anda harus memastikan keselarasan tujuan kerjasama dengan mitra, hasil dari kerjasama harus dapat didefinisikan secara kuantitatif dan dipahami oleh kedua pihak, kemudian proses kerjasama dan peran dari masing-masing pihak dalam kerjasama itu harus didefinisikan dengan jelas. Setelah semuanya jelas, maka yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan perjanjian kerjasama dengan dokumen tertulis yang jelas dan sah secara hukum. Hal itu penting agar selama kerjasama berlangsung kedua pihak tetap melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan apa yang telah disepakati di awal.
- Mengevaluasi Efektivitas Kerjasama dan Melakukan Perbaikan
Setiap periode tertentu, selalu evaluasi efektivitas kerjasama yang sudah dijalani. Apakah tujuan kerjasama tercapai, apakah memberi nilai tambah bagi kedua belah pihak, dan apakah ada hal yang perlu diperbaiki. Apabila kerjasama justru hanya memberi manfaat kepada satu pihak tapi tidak pada pihak lainnya, maka kerjasama tersebut tidaklah efektif. Apabila kerjasama tidak berjalan sesuai rencana, maka harus ada tindakan untuk memperbaiki hal tersebut.
- Mencari Peluang Baru di Masa Depan atau Membangun Tujuan yang Baru
Seperti layaknya dinamika dalam lingkungan bisnis, kerjasama dalam berbisnis sosial juga merupakan hal yang dinamis. Kondisi sosial dan ekonomi yang berubah, dapat mengubah misi dari bisnis sosial, kebutuhan akan kemitraan pun akan berubah. Maka dari itu, seiring berjalannya bisnis serta kerjasama, Anda bisa saja menemukan peluang-peluang baru yang mana membutuhkan bentuk kerjasama yang baru juga.
Kepekaan Anda akan adanya peluang-peluang baru yang akan membutuhkan bentuk kemitraan baru itulah yang akan membawa perusahaan Anda untuk semakin memberi dampak yang lebih besar bagi kondisi sosial maupun ekonomi masyarakat.
Dari kelima tahapan untuk membangun kerjasama di atas, prinsip yang paling penting untuk selalu Anda pegang selama menjalani kemitraan bisnis adalah membangun kemitraan berdasarkan kepercayaan, kejujuran, dan integritas pekerjaan.
Photo by Brooke Cagle on Unsplash