You are currently viewing Alat-Alat Analisis Sosial

Alat-Alat Analisis Sosial

Wirausahawan sosial perlu menggunakan berbagai alat dan perangkat untuk mencapai perubahan sosial yang menjadi tujuan mereka. Salah satu alat yang bisa, bahkan mungkin harus digunakan, adalah analisis sosial. Secara umum, analisis sosial didefinisikan sebagai usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau masalah sosial secara objektif. Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan kesejarahan, struktur masyarakat, dan konsekuensi masalah sosial. 

Analisis sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya, dan agama. Sehingga akan diketahui sejauh mana terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan masalah-masalah sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat masalah sosial.

Analisis sosial menjadi penting karena beberapa hal berikut: Pertama, berguna untuk identifikasi dan pemahaman masalah secara lebih seksama sampai tahap melihat akar masalah dan ranting masalah. Kedua, dapat digunakan untuk mendalami potensi (kekuatan-kelemahan-peluang-tantangan) yang ada dalam komunitas. Ketiga, bermanfaat untuk membangun ukuran dengan lebih baik bagi kelompok yang dirugikan. Keempat, digunakan untuk membangun prediksi berupa tindakan-tindakan sebagai upaya untuk mengubah keadaan.

Untuk memudahkan Anda yang ingin melakukan analisis sosial, berikut kami rangkumkan beberapa alat yang bisa membantu Anda:

  1. Focus Group Discussion

Focus Group Discussion/FGD atau diskusi kelompok terfokus merupakan suatu metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada penelitian kualitatif sosial. Metode ini mengandalkan perolehan data atau informasi dari suatu interaksi informan atau responden berdasarkan hasil diskusi dalam suatu kelompok yang berfokus untuk melakukan bahasan dalam menyelesaikan permasalahan tertentu. Data atau informasi yang diperoleh melalui teknik ini, selain merupakan informasi kelompok, juga merupakan suatu pendapat dan keputusan kelompok tersebut. 

Karakteristik permasalahan/isu yang dapat diperoleh datanya melalui metode FGD adalah isu/masalah yang berkaitan dengan pemahaman tentang berbagai cara yang membentuk perilaku dan sikap sekelompok individu atau untuk mengetahui persepsi, wawasan, dan penjelasan tentang isu sosial yang tidak bersifat personal, umum, dan tidak mengancam kehidupan pribadi seseorang.

Tujuan utama metode FGD adalah untuk memperoleh interaksi data yang dihasilkan dari suatu diskusi sekelompok partisipan/responden dalam hal meningkatkan kedalaman informasi menyingkap berbagai aspek suatu fenomena kehidupan, sehingga fenomena tersebut dapat didefinisikan dan diberi penjelasan. Data dari hasil interaksi dalam diskusi kelompok tersebut dapat memfokuskan atau memberi penekanan pada kesamaan dan perbedaan pengalaman dan memberikan informasi/data yang padat tentang suatu perspektif yang dihasilkan dari hasil diskusi kelompok tersebut.

  1. Etnografi

Etnografi adalah deskripsi tertulis mengenai organisasi sosial, aktivitas sosial, simbol dan sumber meterial, serta karakteristik praktik interpretasi suatu kelompok manusia tertentu. Pada dasarnya perhatian utama penelitian etnografi adalah tentang the way of life suatu masyarakat. Bahkan beberapa pelaku etnografi tidak hanya mempelajari masyarakat tetapi juga belajar dari masyarakat.

Sifat yang melekat pada penelitian etnografi bersifat holistik-integratif Hal itu dimaksudkan untuk dapat memberikan penjelasan secara keseluruhan dan saling berkaitan dari objek (budaya) sosial yang dikaji. Budaya telah dianggap sebagai keseluruhan, di mana terdiri dari bagian-bagian yang tidak dapat terpisahkan. Oleh karena itu, bisa dikatakan interaksi bagian-bagian dari kebudayaan telah menyatu.

Karakteristik yang dimiliki etnografi di antaranya; pertama, menggali atau meneliti fenomena sosial. Pada konteks ini, peristiwa yang terjadi didalam masyarakat tertentu dikaji secara mendalam. Kedua, data tidak terstruktur. Sebagai penelitian sosial dengan objek masyarakat tentu data yang bersumber dari masyarakat tidak dapat di ukur kepastiannya, dikarenakan data tersebut sebagai data empiris yang cenderung berbeda dalam persepsi antar personal dan kelompok sosial. 

Ketiga, kasus atau sampel sedikit. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian etnografi menggunakan pendekatan induktif, artinya kesimpulan yang didapat didasarkan dari yang khusus menjadi umum. Keempat, dilakukan analisis data dan interpretasi data tentang arti dan tindakan manusia (human action). Hal ini yang paling menarik dari etnografi, yakni menarik kesimpulan atas sikap dan perilaku sosial suatu masyarakat. 

  1. Need Assesment

Need assessment (Analisis Kebutuhan) adalah proses analisis data dalam mengidentifikasi gap (kesenjangan) antara kinerja saat ini dengan kinerja yang diharapkan sehingga dapat diperoleh data mengenai kebutuhan pelatihan. Informasi kebutuhan pelatihan tersebut akan membantu organisasi dalam menyusun program pelatihan/diklat sehingga pelatihan tidak salah sasaran dan tidak terjadi penghamburan. 

Need assesssment bertujuan untuk:

  1. Memastikan bahwa pelatihan memang merupakan salah satu solusi untuk memperbaiki masalah atau meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok sasaran.
  2. Memastikan bahwa para partisipan baik individu maupun lembaga yang mengikuti pelatihan benar-benar sasaran yang tepat.
  3. Memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang menjadi pembelajaran selama pelatihan benar-benar sesuai dengan elemen-elemen yang dituntut dari suatu capaian tertentu.
  4. Mengidentifikasi bahwa jenis pelatihan dan metode yang dipilih sesuai dengan tema atau materi pelatihan.
  5. Memastikan bahwa masalah yang ada adalah disebabkan karena kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap tertentu bukan oleh alasan-alasan lain yang tidak bisa diselesaikan melalui pelatihan.
  6. Memperhitungkan untung-ruginya melaksanakan pelatihan mengingat bahwa sebuah pelatihan pasti membutuhkan sejumlah dana. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan need assessment adalah:

  1. Alasan. Kebutuhan di setiap bagian dalam organisasi itu berbeda, sehingga kita dituntut benar-benar jeli dalam melihat kebutuhan yang ada.
  2. Peserta. Menentukan siapa yang akan menjadi peserta dalam pelatihan.
  3. Materi pelatihan.
  4. Dukungan atau komitmen calon peserta.
  5. Biaya. Sekecil apapun kegiatan pelatihan pasti membutuhkan dana. Oleh karena itu amat penting untuk menghitung untung rugi dari pelaksanaan suatu pelatihan.
  6. Metode pelatihan.

Photo by Myriam Jessier on Unsplash

Leave a Reply