You are currently viewing Macam-Macam Usaha Sosial: Beragam Tujuannya, Beragam Bentuknya

Macam-Macam Usaha Sosial: Beragam Tujuannya, Beragam Bentuknya

Kewirausahaan sosial, sesuai dengan namanya, menitikberatkan pada penciptaan dampak sosial yang lebih baik. Dengan kata lain, orang atau sekelompok orang yang menjalankan kewirausahaan sosial, ia atau mereka tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi saja, melainkan juga berorientasi pada tujuan sosial yang ada. Tujuan sosial tersebut dijadikan sebagai petunjuk arah agar nanti dapat menciptakan suatu perubahan sosial di masyarakat. Masing-masing wirausahawan sosial pasti mempunyai tujuan yang berbeda-beda, sehingga bentuk kewirausahaan sosial yang mereka jalankan juga pasti beragam.

Salah satu cara yang digunakan oleh para wirausahawan sosial untuk mencapai tujuan sosial yang bermacam-macam itu adalah dengan membuat jenis bisnis yang bermacam-macam pula. Pada umumnya, berdasarkan jenis kebutuhan key resources, model bisnis dapat kita bagi menjadi tiga, yaitu product driven business, scopedriven business, dan infrastructure driven business. Key resources sendiri diartikan sebagai  sebagai sumber daya  atau aset paling penting yang dibutuhkan oleh organisasi sekaligus menjadi penentu keberlangsungan dan keberhasilan usaha sosial Anda. Berikut penjelasan jenis-jenis bisnis tersebut:

  1. Product Driven Business

Dapat kita terjemahkan sebagai bisnis yang didorong oleh produk. Yang termasuk kategori ini adalah bisnis yang memfokuskan fungsi bisnisnya untuk memproduksi dan menjual produk. 

Produk menurut Kotler (2016) adalah suatu apapun yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi keinginan maupun kebutuhan, termasuk barang berwujud, jasa, pengalaman, acara, seseorang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.

Bisnis yang memiliki value preposition berfokus pada produk biasanya harus memiliki fitur unik serta segmen pelanggan yang jelas. Organisasi bisnis seperti ini biasanya berfokus melindungi kekayaan intelektual serta mengembangkan keahlian dalam produk yang dijual. Oleh karena itu key resources untuk kategori bisnis ini biasanya mengutamakan sumber daya intelektual dan sumber daya manusia.

Untuk memahami tentang bisnis yang didorong oleh produk, kita dapat belajar dari perusahaan Agradaya dimana yang mereka jual ke pelanggan adalah produk olahan pertanian, selain menjual produk mereka juga ingin memberikan solusi atas permasalahan yang ada di petani. Maka dari itu key resources yang paling penting bagi mereka adalah pada jenis sumber daya manusia dan sumber daya intelektual.

Sumber daya manusia memiliki peran dalam proses produksi, inovasi dan pengembangan produk, pelatihan petani, hingga menjalin hubungan dengan banyak mitra. Sedangkan sumber daya intelektual memiliki peran dalam melindungi merek produk dari produk lain, menguatkan kepercayaan pelanggan, juga kepercayaan mitra, serta untuk terus mengembangkan produk dengan inovasi yang berkelanjutan.

  1. Scope Driven Businesses

Kita juga dapat menyebut sebagai bisnis yang didorong ruang lingkup. Bisnis kategori ini adalah bisnis yang berfokus memberikan nilai tertentu kepada segmen pelanggan tertentu. 

Contoh perusahaan sosial yang bergerak dalam kategori scope driven business adalah WeCare.id. Perusahaan sosial ini berfokus pada aktivitas kesehatan, khususnya pada pengumpulan dana bagi pasien-pasien yang memiliki kemampuan finansial terbatas, tinggal di wilayah yang sulit dijangkau, serta belum menjadi peserta BPJS.

Dalam proses bisnisnya mereka bekerjasama dengan para dokter, menghubungkan calon donatur dengan para pasien untuk memperoleh pengobatan dan fasilitas kesehatan lainnya.

Bisnis dalam kategori ini memiliki key resources yang berhubungan dengan kecerdasan sekaligus pengetahuan tentang segmen target pelanggan mereka, seperti pusat layanan service center.

  1. Infrastructure Driven Businesses

Jenis bisnis yang termasuk dalam infrastructure driven business atau dapat diartikan sebagai bisnis yang didorong oleh infrastruktur adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara memanfaatkan pengembangan serta implementasi infrastruktur yang mereka miliki. Bisnis ini sangat mengutamakan key resources fisik dalam bentuk infrastruktur utama bisnisnya.

Biasanya yang termasuk bisnis ini adalah bisnis yang berskala besar seperti perusahaan penyedia telekomunikasi, penyedia internet, penyedia listrik, dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut berinvestasi dengan nilai yang sangat besar untuk pembangunan dan pengembangan infrastrukur kemudian untuk melayani pasar yang sangat luas. Selanjutnya, untuk merawat bisnis mereka hanya membutuhkan investasi kecil untuk pembaharuan-pembaharuan sistem tertentu.

Referensi

Kotler, P., Keller, K. L. 2016. Marketing Management, 15th ed, New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Photo by Marvin Meyer on Unsplash

Leave a Reply