Masyarakat adalah subjek yang akan selalu ditemui oleh wirausahawan sosial, baik sebagai penerima manfaat maupun pihak yang membantu wiausahawan sosial mencapai tujuannya. Oleh karena itu menjaga hubungan baik dengan masyarakat adalah kewajiban bagi wirausahawan sosial. Untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat, wirausahawan sosial harus memilik praktik hubungan masyarakat atau public relations yang baik pula.
Hubungan masyarakat (Humas) sendiri merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Ada beberapa hal penting dalam praktik hubungan masyarakat yang harus dilakukan oleh wirausahawan sosial untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat yaitu:Membuat kesan (image). Kesan di sini berarti “gambaran yang diperoleh seseorang tentang suatu fakta sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau situasi)”.
- Pengetahuan dan pengertian. Humas memiliki peran penting dalam membantu memberikan informasi dengan menyediakan informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti, sehingga ketidakpedulian akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan pengertian.
- Menciptakan ketertarikan. Humas juga harus dapat menciptakan ketertarikan publik dalam suatu situasi atau serial/serangkaian situasi, yangmungkin memiliki pengaruh besar dalam suatu organisasi atau sekelompok orang.
- Penerimaan. Masyarakat mungkin bersikap melawan dalam suatu situasi karena mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut terjadi. Profesi humas mempunyai peran kunci untuk menjelaskan suatu situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga ketidak pedulian, dan bahkan sikap menentang, yang menjadi atmosfer di sekelilingnya dapat dibalikkan menjadi pengertian dan penerimaan.
- Simpati. Dengan mengemukakan informasi secara jelas dan tidak bias merupakan cara yang umum digunakan dan terbukti berhasil untuk meraih simpati.
Kesalahan umum yang terjadi adalah program humas dianggap sebagai program jangka pendek, dan hanya sebagai program penanggulangan reaktif saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kala hubungan dengan masyarakat menjadi buruk. Wiarusahawan sosial memiliki kesempatan untuk meningkatkan citra positif dan menunjukkan komitmen bagi komunitas mereka ketika mereka membuka kantor baru, memperluas fasilitas, dan membuka pekerjaan baru.
Ambil contoh ada wirausahawan sosial yang meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kehadirannya dengan mengubah sebuah bangunan kosong menjadi tempat pertemuan masyarakat secara permanen. Ada pula wirausahawan sosial lain yang membangun gedung olah raga di sebuah sekolah dengan cara merenovasinya.
Satu keuntungan yang dimiliki oleh wirausahawan sosial disbanding perusahaan konvensional adalah kegiatan utama bisnis wirausahawan sosial dapat diintegrasikan langsung dengan praktik-praktik pemberdayaan masyarakat sehingga ketika wirausahawan sosial berbisnis seperti biasanya mereka juga sekaligus sedang menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Kesimpulannya, dalam kewirausahaan sosial berbisnis dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat adalah praktik yang tidak dapat dipisahkan.